Setelah perang kemerdekaan usai maka para anggota C.P (Corps Pelajar) Batalion 363 di Surakarta kembali ke bangku sekolah sesuai dengan PP 32 yaitu peraturan pemerintah tentang demobilisasi pelajar mereka akan mendapatkan tunjangan ikatan dinas.
Karena sebagian besar anggota C.P ini ingin melanjutkan pendidikannya ke
Universitas Gadjah Mada, maka untuk memelihara tetap adanya ikatan batin
anggota, oleh ibu H.Muslim seorang Ibu pejuang islam di Surakarta didirikanlah
sebuah asrama yang diberi nama “Thonthowy Djauharhy” dan bangunan ini terletak
di jalan Balapan 91 Yogyakarta. Asrama ini dibuka dan diresmikan oleh Bp. Prof.
Sardjito rektor dan pendiri Universitas Gadjah Mada pada tanggal 5 Desember 1954, dan upacara ini
dimeriahkan pula oleh saudara Iskaq dan Edi Sud.
Setelah berjalan beberapa tahun, atas usaha para alumnusnya
dapat dibangun dan dimiliki sendiri gedung asrama baru, di perumahan
Nglempongsari. Sehingga asrama di Balapan 91 dipindahkannya dan berlangsung
hingga sekarang. Untuk bisa melanjutkan C.P dengan lebih baik, maka kepada penghuni
asrama diamanatkan misi sebagai berikut :
- Selesaikan pendidikan dengan cepat dan berkualitas
- Bersholatlah dengan lebih baik dan tambahlah pengetahuan agama
- Berorganisasilah karena anda calon pemimpin
- Turut sertalah menegakkan agama di sekitas asrama
Demikian yang ingin kami
sampaikan, semoga menjadi pengertian dan dorongan untuk bisa berbuat lebih baik
di masa yang akan datang. AMIEN
Surakarta......
Mardie.A.S
(alumni asrama angkatan 1954)